Rebusan Kunyit, Daun Sirih, Asam Jawa, Minuman Sehat Keluargaku: Marissa Haque Fawzi

Rebusan Kunyit, Daun Sirih, Asam Jawa, Minuman Sehat Keluargaku: Marissa Haque Fawzi
Rebusan Kunyit, Daun Sirih, Asam Jawa, Minuman Sehat Keluargaku: Marissa Haque Fawzi

Percaya Kesehatan Alami: Keluarga Ikang Fawzi, Marissa Haque, Bella Fawzi, Chikita Fawzi

Percaya Kesehatan Alami: Keluarga Ikang Fawzi, Marissa Haque, Bella Fawzi, Chikita Fawzi
Percaya Kesehatan Alami: Keluarga Ikang Fawzi, Marissa Haque, Bella Fawzi, Chikita Fawzi

"Marry Me" Karya Ikang Fawzi (Lagu dan Syair), Persembahan untuk 25 Tahun Pernikahan

Lagu "Marry Me" Karya Ikang Fawzi (Lagu dan Syair), Persembahan untuk 25 Tahun Pernikahan dengan Marissa Grace Haque

Selasa, 04 September 2012

Zumi Zola Dukung Marissa Haque Caleg dari Jambi


Tribunnews.com - Selasa, 4 September 2012 15:59 WIB
Share this
Zumi Zola Dukung Marissa Haque Caleg dari Jambi
TRIBUNNEWS.COM/HASANUDDIN ACO
Marissa Haque dan Zumi Zola
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua artis alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Marissa Haque dan Zumi Zola (Bupati Jambi) bakal berkoalisi bekerjasama di Provinsi Jambi melalui Partai Amanat Nasional (PAN).

"Tidak gampang masuk ke IPB. Cuma saya dan Zumi, artis yang berhasil masuk ke sana. Artinya, walau artis, kita tentu mempunyai sesuatu di bidang pendidikan," kata Marissa kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/9/2012).

Menurut artis yang baru bergabung di PAN ini, dirinya kemungkinan besar bakal berkoalisi dengan Zumi di Jambi. Marissa akan maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR dari PAN di daerah pemilihan (Dapil) Jambi.

"Saat menghadiri pernikahan putri Menhut Zulkifli Hasan, saya ketemu dengan Zumi. Di situ terlempar wacana, saya diusulkan maju sebagai calon legislatif (caleg) PAN dapil Jambi," kata Marissa.

Sumber: http://www.tribunnews.com/2012/09/04/zumi-zola-dukung-marissa-haque-caleg-dari-jambi#

"Zumi Zola Dukung Marissa Haque Caleg dari Jambi"

Minggu, 26 Februari 2012

Rab Nebana Dijodi: Marissa Haque Fawzi

Minggu, 27 Februari 2012

Selain Dengan Memes, Addie MS Ogah Berduaan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernah menjumpai Addie MS, berdua saja dengan wanita yang bukan Memes makan di restoran berdua? Tentu belum pernah. Nah itu karena pria yang dikenal sebagai pianis, pencipta lagu, komposer, arranger, dan sekaligus produser musik memang tak mau.

"Saya tidak mungkin bersama dengan seorang wanita bahkan saudara saya sekalipun makan di restoran berdua. Pasti ada temannya," ungkap Addie saat talkshow  Mengungkap Semerbak Romantisme Ayah Indonesia yang diselenggarakan Molto di Jakarta, Selasa (14/2/2012).

Apa yang dilakukannya ini untuk menghindarkan berbagai fitnah yang mungkin saja muncul ketika ketahuan.

"Kalau sampai kejadian seperti itu yang tersiksa tentunya pasangan atau istri saya. Saya berusaha menjaga pasangan. Jadin kalau di restoran pasti bersama dengan teman atau ramai-ramai," ungkapnya.

FISIP Kom dlm Isabella Fawzi, S.Sos & Rektor UI Prof.Dr. Gumilar,  bersama Ikang Fawzi & Marissa Haque, Feb 2012


"Hal Positif dari Addie MS yang Kami Hargai: Marissa Haque Fawzi"

Minggu, 19 Februari 2012

Bagi Kami Setiap Hari adalah Bahasa Kasih dalam Islam: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Kami tak pernah lagi merayakan Valentine's day, setelah yang pertama dan yang terkahir pada tahun pertama kami pacaran dulu.
 Karena bagi kami, setiap hari Ikang, saya, serta anak-anak selalu mengucapkan ungkapan Bahasa Kasih satu dengan lainnya.
Caranya adalah dengan kecup cinta adalah ungkapan tulus diantara pasangan. Kami melakukannya dengan sadar serta penuh keikhlasan.
Satu suami dan satu istri sampai mati, insya Allah demikian adanya...

Kuntum Semangat Marissa Haque & Ikang Fawzi dari FEB & FH UGM, Yogyakarta
 

Selasa, 22 November 2011

Biru IPB Ku Tercinta: Marissa Haque Fawzi


Ketika IPB kupilih menjadi wadah mengasah kognisi-afeksi-psikomotorik beberapa tahun silam, banyak yang tersenyum sinis padaku. Dan bahkan Prof.Dr. Jimly Assidiqi mantan Ketua MK dan Gubur Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, saat saya dan Yasmin Mumtaz sepupuku (salah seorang produser di Trans TV) bertandang ke rumahnya menyatakan, bahwa saya tidak fokus pada bidang kompetensi utama saya yaitu Ilmu Hukum. Ketika saya sedang mengagumi lukisan bulu ayam bergambarkan wajah diri beliau dan keluarga yang terpasang di ruang tengahnya, Prof.Jimly sekaligus melengkapi ekspresinya dengan mengatakan bahwa saya terlalu banyak membaca. “Ayo fokus Marissa…,” kata beliau saat itu. Hehe… saya tidak pernah melupakan konversasi saya dengan beliau di rumah dinasnya saat itu. Prof. Jimly mungkin lupa, bahwa saya bukan mahasiswanya di FH UI. Bahwa saya ke rumah beliau karena sedang jalan bersama Yasmin Mumtaz yang pernah dibimbing beliau dalam kaitan thesis MH jurusan Kenegaraan di Universitas Indonesia.
 
Saya tidak pernah marah pada komentar Prof.Jimly, hanya saja saat itu saya merasa kurang nyaman di hati. What’s wrong with banyak membaca? Dan kenapa saya dianggap atau terlihat ‘tidak atau kurang pantas’ untuk menyelesaikan S3 saya di IPB Bogor? Bukankah SMA saya dulu di SMA Negeri 8 Bukitduri, Tebet (Sekolah SMA terbaik se Indonesia) dari jurusan IPA? Hanya karena saya ingin jadi sarjana sembari jadi artis film top saja makanya saya memilih Fakultas Hukum yang cara belajarnya bisa mobile dan lentur. Dan disaat lulus dulupun saya masuk dalam kategori tiga besar, dan dapat pujian!

Namun, sekarang saya mulai dapat mengerti apa yang dikatakan beliau, ketika saya mulai serius mempersiapkan ini dan itu bagi cum pengabdian untuk professorship kelak, bahwa kalau tidak linier dalam sati wilayah studi yang sama, tidak akan diakui oleh Kemndikbud. Saya memang harus mampu menyarikan seluruh bidang keilmuan yang telah didapatkan dari jalur pendidikan resmi selama ini. Dan karena S1 nya dari Fakultas Hukum, maka walau S3 selesai dari IPB pun, saya kelak harus tetap sekali lagi mengambil S3 yang ke dua. Yaitu di bidang Ilmu Hukum. Entah dari FH UI atau FH Unpad, tergantung nanti bagaimana rezekiku saja mengalirnya. Lalu karena kompetensiku sekarang berada juga di wilayah ekonomi-bisnis dan hukum bisnis, maka nanti S3 Ilmu Hukum berikutnya akan berada dalam wilayah arsiran Bidang Hukum-Ekonomi. Entah berlandaskan Kenegaraan seperti Prof. Jimly Assidiqi atau Prof. Mahfud MD, atau berlandaskan Pidana seperti Prof. Romli dari FH Unpad. Lalu saya juga harus mempersiapkan jawaban kalau bertemu Prof. Jimly lagi dan beliau akan bertanya kembali, semisal “… jadi S3 kamu dari IPB buat apa?” Maka jawabanku adalah untuk “CARA BERPIKIR LOJIK-SISTEMIK.” 

Saya pikir itu adalah keunggulan mahasiswa pasca sarjana dengan background Ilmu Sosial yang masuk ke dalam ranah pendidikan eksakta! KUALITATIF yang DIKUANTIFIKASI, dan hal tersebut yang selama ini tidak pernah saya temukan dalam pendidikan Ilmu Hukum dengan sebagian besar pendekatan deskriptif-analisis ataupun analisis-konten. IPB adalah KATALIS PERTAMAKU yang MAMPU ME-LEVERAGE POSISIKU pada JAJARAN INTELEKTUAL BARU INDONESIA. Terimakasih banyak IPB… walau apapun yang pernah terjadi di dalamnya, namamu tetap akan kujunjung sampai mati kelak. Malah kalau mungkin ingin semakin kuharumkan namamu sebagai sebuah institusi pendidikan respectable di Indonesia.

Lalu apa signifikansinya dengan Indonesia? Well… saya ingin menjadi seorang negarawan, walau tidak selamanya harus ‘duduk’ pada suatu posisi strategis tertentu di negeri ini. Caranya? Tentu beragam… yang penting berada dalam jalan yang diridhoi Allah Azza wa Jalla serta selalu bersyukur dengan apa yang telah di’titipkan’-Nya kepada kita. Insya Alah demikian adanya…

Menjujurkan keadilan dan membingkai politik dengan hukum! Kejujuran, prestasi, sopan dan santun, serta kendali diri.”


Senin, 14 November 2011

Minggu, 13 November 2011

Marissa Haque Fawzi: Heranku pada Rano Karno, Kok Mau jadi Wakilnya Ratu Atut Chosiyah???

KORUPSI: Ratu Atut Chosiyah Dilaporkan ke KPK

Rabu, 07 September 2011

"Marissa Haque Fawzi: Potong Tangan Usul untuk Koruptor di Prop Banten, Beranikah?"

Dalam Islam, hukuman bagi koruptor ialah potong tangan. Di Indonesia yang Muslimnya terbesar, hukumannya dipotong-potong (semisal dalam bentuk remisi).

Lalu bagaimana dengan di Propinsi Banten yang sangat dikenal para pemimpin elitnya tidak amanah bahkan sebagian oknum tidak istiqomah dalam menegakkan amal ma'ruf dan nahi munkar?

Di Jepang yang masyarakatnya sebagian besar atheis, seorang menteri yang diduga terlibat suap langsung mundur. Lhaaaa... kalau di Indonesia yang konon sangat agamis, seorang menteri yg diduga terlibat suap justru bolak-balik muncul terus di berbagai televisi, bahkan diajak talkshow di Metro TV.  

Wuih! Memang berat jadi orang Indonesia yang mengerti hukum...


"Marissa Haque Fawzi: Potong Tangan Usul untuk Koruptor di Prop Banten, Beranikah?"